Sidratul Muntaha

Diposkan oleh duniaislam on Monday, June 20, 2016


FAKTA DAN MISTERI SIDRATUL MUNTAHA, POHON LANGIT YANG TAK BISA DIKUNJUNGI OLEH SIAPA PUN BAHKAN MALAIKAT JIBRIL

Ketika kita berbicara mengenai sebuah peristawa besar dalam islam yaitu Isra’ Mi’raj atau peristiwa menjemput perintah shalat apakah kita mengetahui mengenai fakta dan mesteri sidratul Muntaha?...


di Dalam Al Qur’an maupun Hadist dikatakan jika Sidratul Muntaha adalah ujung dari semua semesta, Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon bidara yang sangat tinggi, tumbuh di langit ke enam dan menjulang hingga langit ke tujuh. sideratul muntaha merupakan tempat yang menjadi penanda batas yang tak pernah bisa dimasuki oleh siapa pun, Namun, berkat izin Allah swt, Nabi Muhammad saw. Adalah satu-satunya makhluk yang bisa memasuki nya. Di tempat ini lah Nabi Muhammad saw bertemu allah. Dan mendapatkan perintah shalat pada peristiwa Isra’ Mi’raj.
Mengenai Sidratul Muntaha, banyak ulama yang menyodorkan berbagai pendapat. Hadist dari Ibnu Abbas (Radi Allah Anhu) mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang Sidratul Muntaha.
Nabi Muhammad mendeskripsikan bagaimana perjalalannya ke Sidratul Muntaha yang ditemani oleh Malaikat Jibril. Ia menceritakan bagaimana keadaan Sidratul Muntaha namun tidak bisa menggambarkan keindahannya dengan rinci karena hanya Allah SWT yang maha tahu. Pandangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melebihi batas yang diizinkan. Ini menunjukkan bagaimana adab beliau saat menjadi tamu Allah SWT. 
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Di sana juga lah Nabi Muhammad melihat berbagai kejadian yang luar biasa. Beliau melihat surga, melihat neraka dan melihat kejadian gaib pada malam isra miraj.

Ketika saya dimi’rajkan ke langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah. Tidak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah.
(HR. Abu Ya’la Al-Mushili 3450 dan dishahihkan Husain Salim Asad).

Nabi Muhammad SAW menggabarkan sekilas dalam beberapa hadist yang jika dirangkum menyebutkan bahwa Sidratul Muntaha  adalah pohon yang terbuat dari emas seluruhnya. Beberapa dahan yang terbuat dari zamrud,  ada juga yang dari ruby. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam, Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat. Pohon ini mengukur jarak seratus lima puluh tahun perjalanan dari kaki ke puncaknya Selain itu, juga tersembur sebuah pegas di bawah pohon itu. Malaikat Jibril mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa pegas tersebut itu bernama Salsabil. Ini adalah sumber dari dua air,  satu adalah Kawthar (Kelimpahan);    yang lain adalah Rahma (rahmat). Kedua sungai mengalir sebelum gerbang Garden. Musim semi Salsabil adalah sumber dari perairan ini.

Beberapa Fakta Dari hadist yang menyimpulkan gambaran Sidratul Muntaha :  
  •       Bentuk Sidratul Muntaha
dalam berbagai hadist, Rasul cukup jelas mengatakan bagaimana bentuk dari dari sidratul muntaha, Sidratul Muntaha adalah sebuah tempat yang berbentuk seperti pohon Bidara atau dalam bahasa Arabnya adalah Sidrah.
Soal detail, Rasul tak mengatakan hal tersebut dengan cukup jelas. Hanya saja, beliau mengungkapkan jika tempat ini sangatlah indah. Dari Anas bin Malik, Rasul bersabda, “Ketika aku dimi’rajkan ke langit ke tujuh, aku diajak ke Sidratul Muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah. Tak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah.”
  • Buah, Daun Dan Akar Sidratul Muntaha
selayaknya pohoh ia juga memiliki daun, buah dan akar. Hal ini juga tersirat dalam hadist. “Aku melihat Shidratul-Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat.”
Tentang daun Sidratul Muntaha, ada juga riwayat yang menyebutkan kalau banyaknya daun di sana jumlahnya sama dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Dari penjelasan ini makin terbayang seperti apa Sidratul Muntaha, meskipun tetap saja terlalu susah sebenarnya kalau imajinasikan.
  • Letak Dari Sidratul Muntaha
Letak pohon ini adalah ujungnya semesta dan ia terletak setelah puncaknya langit ke tujuh. Hal ini juga ditegaskan oleh sebuah riwayat oleh Ibnu Mas’ud dari Rasul yang mengatakan bahwa Sidratul Muntaha adalah pangkal dari semua yang naik. Dari sini bisa disimpulkan jika pohon ini terletak di sebuah tempat yang sangat tinggi.
Tak hanya itu, Sidratul Muntaha juga dikatakan sangat berdekatan dengan Surga. Hal ini dijelaskan di surat An Najm 12-18. Makin jelas bagaimana gambaran Sidratul Muntaha. Dan setelah mengetahui ini harusnya bikin kita makin kagum dan takjub dengan kebesaran Allah Swt.
  • Tak Seorang Pun Yang Bisa Memasukinya
Sidratul Muntaha adalah sebuah tempat istimewa di mana tak seorang pun bisa memasukinya selain yang diizinkan oleh Allah. Bahkan malaikat Jibril yang notabene adalah pemimpin para malaikat serta penyampai wahyu tak bisa menempatkan dirinya di sini.
Hal tersebut berkaca pada peristiwa Isra Mi’raj di mana malaikat Jibril tak sanggup lagi mengantarkan Nabi setelah melewati langit ke tujuh. pada akhirnya hanya Nabi Muhammad yang diizinkan Allah untuk berada di sini dan di dalamnya Allah memberikan sesuatu yang sangat penting Yaitu perintah Shalat.
  • Peristiwa Yang Terjadi di Sidratul Muntaha
Setidaknya ada dua hal besar yang pernah terjadi di tempat ini. Pertama adalah momen ketika Nabi Muhammad melihat Allah secara langsung. Namun di sini Rasul melihat wujud Allah dalam bentuk cahaya. Hal ini sesuai dengan hadist yang pernah diriwayatkan oleh Abu Dzar ketika beliau bertanya mengenai wujud Tuhan.
Tak hanya melihat Allah secara langsung, Sidratul Muntaha juga pernah jadi saksi sebuah peristiwa besar yang dampaknya kita rasakan hingga hari ini. Ya, ini adalah perintah Sholat dari Allah kepada Nabi dan semua umatnya. Jika kamu ingat, dalam peristiwa ini Rasul bolak balik naik dan turun dari Sidratul Muntaha untuk bertanya kepada Nabi Musa perihal jumlah sholat.

Beberapa Kesimpulan dari gambaran Sidratul Muntaha :

1.      Sidratul muntaha bentuknya pohon, layaknya pohon bidara. Sama nama, namun beda hakekat.
2.      Pohon ini berada di atas langit ketujuh.
3.      Pohon ini sangat besar, hingga ketika penunggang kuda hendak melintasi bayang-bayangnya, dia membutuhkan waktu 100 tahun baru bisa sampai ke ujung.
4.      Sidratul muntaha memiliki daun dan buah
5.      Daun sidratul muntaha seperti telinga gajah, dan buahnya seperti kendi yang sangat besar.
6.      Terdapat laron-laron dari emas di sana.
7.      Diliputi dengan perintah Allah, hingga warnanya berubah.
8.      Pohon sidratul muntaha sangat indah, hingga tidak ada manusia yang mampu menggambarkan keindahannya.
9.      Di dekat sidratul muntaha terdapat surga

Deskripsi tentang Sidratul Muntaha dalam hadits-hadits tentang Isra Mi’raj tersebut hanyalah berupa gambaran (metafora) sebatas yang dapat diungkapkan kata-kata. Hakikatnya hanya Allah yang Maha Tahu. Ya Rab, berikan kami kekuatan istiqamah dan masukkan kami ke dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu. Aamiin
Inilah fakta-fakta dan kisah sidratul muntaha yang mungkin kita belum tahu tentang Sidratul Muntaha. Dari deskripsi di atas, kita bisa bayangkan jika tempat ini sungguhlah indah dan sakral karena tak ada seorang pun yang bisa memasukinya.

sumber referensi :
http://www.infoyunik.com/2015/03/misteri-sidratul-muntaha-pohon-yang.html
http://nasional.news.viva.co.id/
.



More aboutSidratul Muntaha

Khilafa Islam

Diposkan oleh duniaislam on Monday, June 13, 2016

Apa Itu Khilafah?


Khilafah adalah kepemimpinan umum 
bagi seluruh kaum Muslim di dunia. Khilafah bertanggung jawab menerapkan hukum Islam, dan menyampaikan risalah Islam ke seluruh muka bumi. Khilafah terkadang juga disebut Imamah; dua kata ini mengandung pengertian yang sama dan banyak digunakan dalam hadits-hadits shahih.

Sistem pemerintahan Khilafah tidak sama dengan sistem manapun yang sekarang ada di Dunia Islam. 
Meskipun banyak pengamat dan sejarawan berupaya menginterpretasikan Khilafah menurut kerangka politik yang ada sekarang, tetap saja hal itu tidak berhasil, karena memang Khilafah adalah sistem politik yang khas.

Khalifah adalah kepala negara dalam sistem Khilafah. 
Dia bukanlah raja atau diktator, melainkan seorang pemimpin terpilih yang mendapat otoritas kepemimpinan dari kaum Muslim, yang secara ikhlas memberikannya berdasarkan kontrak politik yang khas, yaitu bai’at. Tanpa bai’at, seseorang tidak bisa menjadi kepala negara. Ini sangat berbeda dengan konsep raja atau dictator, yang menerapkan kekuasaan dengan cara paksa dan kekerasan. Contohnya bisa dilihat pada para raja dan diktator di Dunia Islam saat ini, yang menahan dan menyiksa kaum Muslim, serta menjarah kekayaan dan sumber daya milik umat.

Kontrak bai’at mengharuskan Khalifah untuk bertindak adil dan memerintah rakyatnya berdasarkan syariat Islam
Dia tidak memiliki kedaulatan dan tidak dapat melegislasi hukum dari pendapatnya sendiri yang sesuai dengan kepentingan pribadi dan keluarganya. Setiap undang-undang yang hendak dia tetapkan haruslah berasal dari sumber hukum Islam, yang digali dengan metodologi yang terperinci, yaitu ijtihad. Apabila Khalifah menetapkan aturan yang bertentangan dengan sumber hukum Islam, atau melakukan tindakan opresif terhadap rakyatnya, maka pengadilan tertinggi dan paling berkuasa dalam sistem Negara Khilafah, yaitu Mahkamah Mazhalim dapat memberikan impeachment kepada Khalifah dan menggantinya.

Sebagian kalangan menyamakan Khalifah dengan Paus, seolah-olah Khalifah adalah Pemimpin Spiritual kaum Muslim yang sempurna dan ditunjuk oleh Tuhan. Ini tidak tepat, karena Khalifah bukanlah pendeta. 
Jabatan yang diembannya merupakan jabatan eksekutif dalam pemerintahan Islam. Dia tidak sempurna dan tetap berpotensi melakukan kesalahan. Itu sebabnya dalam sistem Islam banyak sarana check and balance untuk memastikan agar Khalifah dan jajaran pemerintahannya tetap akuntabel.

Khalifah tidak ditunjuk oleh Allah, tetapi dipilih oleh kaum Muslim, dan memperoleh kekuasaannya melalui akad bai’at. 
Sistem Khilafah bukanlah sistem teokrasi. Konstitusinya tidak terbatas pada masalah religi dan moral sehingga mengabaikan masalah-masalah sosial, ekonomi, kebijakan luar negeri dan peradilan.Kemajuan ekonomi, penghapusan kemiskinan, dan peningkatan standar hidup masyarakat adalah tujuan-tujuan yang hendak direalisasikan oleh Khilafah. Ini sangat berbeda dengan sistem teokrasi kuno di zaman pertengahan Eropa dimana kaum miskin dipaksa bekerja dan hidup dalam kondisi memprihatinkan dengan imbalan berupa janji-janji surgawi. Secara histories, Khilafah terbukti sebagai negara yang kaya raya, sejahtera, dengan perekonomian yang makmur, standar hidup yang tinggi, dan menjadi pemimpin dunia dalam bidang industri serta riset ilmiah selama berabad-abad.

Khilafah bukanlah kerajaan yang mementingkan satu wilayah dengan mengorbankan wilayah lain. 
Nasionalisme dan rasisme tidak memiliki tempat dalam Islam, dan hal itu diharamkan. Seorang Khalifah bisa berasal dari kalangan mana saja, ras apapun, warna kulit apapun, dan dari mazhab manapun, yang penting dia adalah Muslim. Khilafah memang memiliki karakter ekspansionis, tapi Khilafah tidak melakukan penaklukkan wilayah baru untuk tujuan menjarah kekayaan dan sumber daya alam wilayah lain. Khilafah memperluas kekuasaannya sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, yaitu menyebarkan risalah Islam.

Khilafah sama sekali berbeda dengan sistem Republik 
yang kini secara luas dipraktekkan di Dunia Islam. Sistem Republik didasarkan pada demokrasi, dimana kedaulatan berada pada tangan rakyat. Ini berarti, rakyat memiliki hak untuk membuat hukum dan konstitusi. Di dalam Islam, kedaulatan berada di tangan syariat. Tidak ada satu orang pun dalam sistem Khilafah, bahkan termasuk Khalifahnya sendiri, yang boleh melegislasi hukum yang bersumber dari pikirannya sendiri.

Khilafah bukanlah negara totaliter. 
Khilafah tidak boleh memata-matai rakyatnya sendiri, baik itu yang Muslim maupun yang non Muslim. Setiap orang dalam Negara Khilafah berhak menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan-kebijakan negara tanpa harus merasa takut akan ditahan atau dipenjara. Penahanan dan penyiksaan tanpa melalui proses peradilan adalah hal yang terlarang.

Khilafah tidak boleh menindas kaum minoritas. 
Orang-orang non Muslim dilindungi oleh negara dan tidak dipaksa meninggalkan keyakinannya untuk kemudian memeluk agama Islam. Rumah, nyawa, dan harta mereka, tetap mendapat perlindungan dari negara dan tidak seorangpun boleh melanggar aturan ini. Imam Qarafi, seorang ulama salaf merangkum tanggung jawab Khalifah terhadap kaum dzimmi“Adalah kewajiban seluruh kaum Muslim terhadap orang-orang dzimmi untuk melindungi mereka yang lemah, memenuhi kebutuhan mereka yang miskin, memberi makan yang lapar, memberikan pakaian, menegur mereka dengan santun, dan bahkan menoleransi kesalahan mereka bahkan jika itu berasal dari tetangganya, walaupun tangan kaum Muslim sebetulnya berada di atas (karena faktanya itu adalah Negara Islam). Kaum Muslim juga harus menasehati mereka dalam urusannya dan melindungi mereka dari ancaman siapa saja yang berupaya menyakiti mereka atau keluarganya, mencuri harta kekayaannya, atau melanggar hak-haknya.”

Dalam sistem Khilafah, wanita tidak berada pada posisi inferior atau menjadi warga kelas dua. 
Islam memberikan hak bagi wanita untuk memiliki kekayaan, hak pernikahan dan perceraian, sekaligus memegang jabatan di masyarakat. Islam menetapkan aturan berpakaian yang khas bagi wanita – yaitu khimar dan jilbab, dalam rangka membentuk masyarakat yang produktif serta bebas dari pola hubungan yang negatif dan merusak, seperti yang terjadi di Barat.

Menegakkan Khilafah dan menunjuk seorang Khalifah adalah kewajiban bagi setiap Muslim di seluruh dunia, lelaki dan perempuan.
Melaksanakan kewajiban ini sama saja seperti menjalankan kewajiban lain yang telah Allah Swt perintahkan kepada kita, tanpa boleh merasa puas kepada diri sendiri. Khilafah adalah persoalan vital bagi kaum Muslim.

Khilafah yang akan datang akan melahirkan era baru yang penuh kedamaian, stabilitas dan kemakmuran bagi Dunia Islam, 
mengakhiri tahun-tahun penindasan oleh para tiran paling kejam yang pernah ada dalam sejarah. Masa-masa kolonialisme dan eksploitasi Dunia Islam pada akhirnya akan berakhir, dan Khilafah akan menggunakan seluruh sumber daya untuk melindungi kepentingan Islam dan kaum Muslim, sekaligus menjadi alternatif pilihan rakyat terhadap sistem Kapitalisme. (hti)

Sumber
http://hizbut-tahrir.or.id/2010/11/18/apa-itu-khilafah/
More aboutKhilafa Islam

Umar Bin Khatab

Diposkan oleh duniaislam on Wednesday, June 8, 2016

Umar Bin Khatab
Sahabat Nabi Yang Bergelar Amiirul Mu'miniinDi Takuti Manusia Dan Iblis



Salah satu Sahabat Nabi Muhammad yang Bergelar Amiirul Mu’miniin dan juga merupakan mertua beliau ini dicatat dalam sejarah Islam sebagai sosok yang sangat ditakuti, bahkan sampai-sampai iblis pun selalu menghindar dari berpapasan dengan khalifah yang di kenal karakternya yang tegas, dan bijaksana.

            Umar bin Khattab dilahirkan, 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah. Beliau Lahir di kota Mekkah dari suku Bani Adi yang merupakan salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Khatamah binti Hasyim bin al Mughirah al Makhzumiyah. berasal dari marga Bani Makhzum. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot -otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan. Beliau diberi gelar oleh Nabi Muhammad sebagai Al-Faruq yang artinya orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah yang bisa membaca dan menulis dan pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. .

Beliau merupakan khalifah kedua di dalam Islam setelah Abu Bakar Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin ‘Adiy bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah pada kakeknya Ka’ab. Antara beliau dengan Rasulullah selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Rasulullah memberi beliau kunyah Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua

Pengaruh Sayyidina Umar yang luar biasa, ternyata bukan karena beliau memiliki catatan sejarah kelam yang sangat beringas dan pemberani atau karena tubuhnya yang jangkung dan besar untuk ukuran penduduk Arab sekalipun. Dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’, sebuah kitab ensiklopedi tentang sejarah dan biografi dari tokoh-tokoh yang berperan di dalam sejarah Islam yang ditulis oleh Imam Adz-Dzahabi dituliskan, "Jika Sayyidina Umar menaiki kuda, maka kakinya akan menyentuh tanah saking panjang dan besar tubuhnya"Kehidupannya sebelum memeluk Islam penuh dengan perangai buruk seperti berjudi, membunuh  dan minum arak. bahkan sampai-sampai air haram yang dimasukannya dalam kendi itu disiramkannya ke sekujur tubuh mulai dari kepala.

Namun, bukan semua keberingasan itu yang membuat manusia dan iblis takut kepada sahabat Rasul ini setelah masuk Islam, tetapi karena rasa takut dan taat beliau yang luar biasa kepada Allah SWT membuat Allah menggantikannya dengan rasa takut yang dirasakan manusia juga iblis terhadapnya. Padahal, Sayyidina Umar disebutkan Rasulullah sebagai sahabat yang sangat tinggi keimanan dan ketakwaannya kepada Allah, Bahkan beliau termasuk dari golongan sepuluh orang yang sudah pasti dijamin masuk surga. tetapi tetap saja beliau selalu menyimpan rasa takut dan taat luar biasa kepada Allah karena catatan kelam masa lalunya.

Umar bin Khattab wafat kaerna dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar karena sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah belia wafat, jabatan khalifah kemudian diteruskan ole salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Usman bin Affan.

Wasiat yang ditinggalkan umar semasa hidupnya :

1.   Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
2.   Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmudahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
3.   Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
4.   Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
5.   Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.
6.   Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.



Sumber Referensi :
http://forum.viva.co.id/indeks/threads/terungkap-rahasia-kenapa-umar-bin-khattab-ditakuti-manusia-dan-iblis.1942052/ 
| republished by (YM) Yes Muslim ! 
https://seribusatukisahislami.blogspot.co.id/2014/02/kisah-umar-bin-khattab.html http://kota-islam.blogspot.co.id/2014/11/sejarah-dan-biografi-singkat-umar-bin-khattab.html

More aboutUmar Bin Khatab